Melayani Pengiriman Pupuk KIMIA, Dolomite, Calcium Carbonat dan Pupuk Organik Mikroba Google Bio P2000Z ke Seluruh Indonesia

Jumat, 30 Mei 2014

Mengenal Unsur dan jenis Pupuk Kalium

Jual pupuk Kalium dolomite npk organik urea di balikpapan kalimantan timur hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6 GRATIS SAMPLE.




Selain pupuk nitrogen dan pupuk posfor, pupuk kalium termasuk ke dalam golongan pupuk tunggal yang sering digunakan petani dalam upaya meningkatkan pertumbuhan tanaman budidayanya. Unsur kalium yang terkandung di dalam pupuk kalium memiliki banyak manfaat bagi pertumbuhan tanaman. Di pasaran, pupuk kalium dapat ditemui dengan berbagai bentuk dan jenis. Hanya saja, meski bentuk dan jenisnya berbeda, pupuk-pupuk kalium tersebut sama-sama berfungsi untuk mencukupi kebutuhan hara K yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Jenis-jenis pupuk kalium tersebut antara lain pupuk kalium sulfat, kalium klorida, dan pupuk patent-kali.

Kalium, Pupuk, Super


Pupuk kalium sulfat adalah pupuk kalium yang tergolong pioner di pasaran Indonesia. Keberadaannya adalah yang pertama diantara pupuk-pupuk kalium lainnya. Pupuk kalium sulfat dibuat dari campuran kalium oksida dan asam belerang sehingga penamaannya sering disebut sebagai pupuk ZK atau zwavelzure kali. Pupuk ini berbentuk butiran-butiran kecil dengan warna putih. Sifatnya tidak higroskopis dan bereaksi asam jika diaplikasikan ke tanah. Pupuk kalium sulfat dipasaran dapat ditemui dalam 2 macam. Yang pertama adalah ZK 90 dengan kandungan K2O sebesar 45% hingga 90% dan ZK 96 yang memiliki kandungan K2O sebesar 52%.

Pupuk kalium klorida adalah pupuk kalium yang saat ini cukup langka ditemukan dipasaran, karena harganya tergolong cukup mahal. Kendatipun demikian, pupuk kalium klorida yang lebih terkenal dengan sebutan pupuk KCl ini tetap dicari dan digunakan oleh petani untuk mencukupi kebutuhan hara K pada tanaman budidayanya. Seperti halnya pupuk ZK, pupuk KCl juga dapat ditemukandalam 2 macam, yakni KCl 80 yang memiliki kandungan K2O sebesar 53% dan KCl 90 yang memiliki kandungan K2o sebesar 58%.

Pupuk patent-kali adalah pupuk kalium yang terbuat dari campuran bahan kalium oksida dan magnesium sulfat. Pupuk ini mengandung hara K2O sebesar 21% hingga 30% dan kandungan hara MgO sebesar 6% hingga 19,5%. Pupuk patent-kali umumnya digunakan didaerah sub-tropis karena kandungan hara MgO-nya yang cukup besar. Seperti diketahui bahwa tanah-tanah di daerah sub-tropis umumnya banyak kekurangan hara MgO.

Jenis pupuk yang khusus mengandung kalium relatif sedikit jumlahnya. Umumnya sudah dicampur dengan pupuk atau unsur lain menjadi pupuk majemuk. Se¬hingga menjadi pupuk yang mengandung kalium, nitrogen dan atau fosfor (dua atau lebih hara tanaman). Kadar pupuk K dinyatakan sebagai % K2O. Konversi kadar K2O menjadi K adalah sebagai berikut: 

% K2O = 1.2 X % K, dan % K = 0.83 X % K2O 

Muriate (KCl)
Dianggap pupuk yang kadar hara K nya tinggi. Nama muriate berasal dari asam murit adalah sama dengan asam khlorida. Kadar K2O teoritis dapat mencapai 60-62%; tetapi dalam kenya¬taan pupuk muriate yang diperdagangkan hanya sekitar 50%. Bentuknya berupa butiran kecil-kecil atau berupa tepung dengan warna putih sampai kemerah-merahan. Dalam praktek lebih banyak digunakan jika dibandingkan dengan pupuk-pupuk K yang lain karena harganya relatif murah.
Pupuk ini kurang disenangi karena kadar Cl nya yang tinggi terutama untuk pemupukan tanaman yang peka terhadap kualitas maupun produksi. Banyak digunakan untuk perkebunan karet dan tebu, tetapi sekarang sebagian beralih ke pupuk KNO3. Pemupu¬kan KNO3 selain memupuk K juga berarti memupuk N. 

Kalium sulfat (zwavelzuure kali = ZK)
Rumus kimia: K2SO4. Pupuk ini banyak digunakan baik untuk perkebunan maupun petani kecil. Harganya lebih mahal jika dibandingkan dengan pupuk muriate. Kadar K2O sekitar 48-50%. relatif mengandung Cl sedikit lebih kurang hanya 2.5%. Pupuk ZK dapat dibuat dari garam komplek K2SO4.2MgSO4. Garam komplek ini dilarutkan dalam air kemudian diberi KCl Reaksinya:

K2SO4.2MgSO4 + KCl > 3 K2SO4 + 2 MgCl2. 

K2SO4 akan mengendap dan untuk memisahkannya maka MgCl2 didekantir. Pupuk ini sejak lama banyak digunakan di Indonesia. Untuk tanaman sera misalnya rami, sosella dan kapas pemupukan K mmengakibatkan kualiats seratnya lebih tinggi. Atau dibuat dari garam KCl yang diasamkan dengan asam sulfat. Reaksinya sebagai berikut:

2 KCl + H2SO4 > K2SO4 + HCl

Reaksi pencampuran dilakukan dalam bejana besi panas yang selalu diaduk agar bercampur sempurna. Gas HCl yang keluar didinginkan dan dilarutkan dalam air.

Kalium-magnesium sulfat
Rumus kimianya : K2SO4.2MgSO4. Kadar K2O berkisar antara 22-23% dan kadarMgO antara 18-129%. Dibuat dari garam komplek K2SO4. 2MgSO4. Seperti pupuk ZK kadar Cl rendah ialah kurang dari 3%. Kadar S= 18%. Perke¬bunan di sekitar Sumatra Utara dulu banyak menggunakan pupuk ini.

Kalium nitrat (Niter)
Selain mengandung unsur K juga mengandung unsur N. Kadar K2O cukup tinggi 44% dan kadar N sekitar 13%. Pupuk ini kurang penting dan tidak banyak digunakan. Tanaman yang banyak menggunkan pupuk ini ialah tanaman tembakau, kapas. Niter merupakan pupuk majemuk dengan grade fertil¬izer 13-0-44.

Mengenal Jenis Jenis Pupuk Dan Cara Aplikasinya

Ready Pupuk Organik NPK Dolomite Urea di Palu Sulawesi Tengah Hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6 GRATIS KONSULTASI.



MENGENAL JENIS JENIS PUPUK DAN CARA APLIKASINYA
=============================================
Pupuk didefinisikan sebagai material yang ditambahkan ketanah atau tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi katersediaan unsur hara. Bahan pupuk yang paling awal adalah kotoran hewan, sisa pelapukan tanaman dan arang kayu. Pemakaian pupuk kimia kemudian berkembang seiring dengan ditemukannya deposit garam kalsium di Jerman pada tahun 1839.
Dalam pemilihan pupuk perlu diketahui terlebih dahulu jumlah dan jenis unsur hara yang dikandungnya, serta manfaat dari berbagai unsur hara pembentuk pupuk tersebut. Setiap kemasan pupuk yang diberi label yang menunjukkan jenis dan unsur hara yang dikandungnya. Kadangkala petunjuk pemakaiannya juga dicantumkan pada kemasan.karena itu, sangat penting untuk membaca label kandungan pupuk sebelum memutuskan untuk membelinya. Selain menentukan jenis pupuk yang tepat, perlu diketahui juga cara aplikasinya yang benar, sehingga takaran pupuk yang diberikan dapat lebih efisien. Kesalahan dalam aplikasi pupuk akan berakibat pada terganggunya pertumbuhan tanaman. Bahkan unsur hara yang dikandung oleh pupuk tidak dapat dimanfaatkan tanaman.

A. Penggolongan Pupuk
Pupuk digolongkan menjadi dua, yakni pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa-sisa tanaman, dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut rendah. Sesuai dengan namanya, kandungan bahan organik pupuk ini termasuk tinggi.
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.
Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.

Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.

Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release. Mekanisme ini dapat terjadi karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara kimiawi dan mekanis.

Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan pembungkus kapsul. Contohnya, polimer coated urea dan sulfur coated urea. Perlindungan secara kimiawi dilakukan dengan cara mencampur bahan pupuk menggunakan zat kimia, sehingga bahan tersebut lepas secara terkendali. Contohnya Methylin urea, Urea Formaldehide dan Isobutilidern Diurea. Pupuk jenis ini harganya sangat mahal sehingga hanya digunakan untuk tanaman-tanaman yang bernilai ekonomis tinggi.

B. Jenis-jenis Pupuk
1. Pupuk Sumber Nitrogen
Hampir seluruh tanaman dapat menyerap nitrogen dalam bentuk nitrat atau amonium yang disediakan oleh pupuk. Nitrogen dalam bentuk nitrat lebih cepat tersedia bagi tanaman. Amonium juga akan diubah menjadi nitrat oleh mikroorganisme tanah, kecuali pada tembakau dan padi. Tembakau tidak dapat mentoleransi jumlah amonium yang tinggi. Untuk menyediakan nitrogen pada tembakau, gunakan pupuk berbentuk nitrat (NO3­­­­­-) dengan kandungan nitrogen minimal 50%. Pada padi sawah, lebih baik gunakan pupuk berbentuk amonium (NH4+) karena pada tanah yang tergenang, nitrogen mudah berubah menjadi gas N2. umumnya pupuk dengan kadar N yang tinggi dapat membakar daun tanaman sehingga pemakaiannya perlu lebih hati-hati.

a. Amonium Nitrat
Kandungan nitratnya membuat pupuk ini cocok untuk daerah dingin dan daerah panas. Pupuk ini dapat membakar tanaman jika diberikan terlalu dekat dengan akara atau langsung kontak dengan daun. Ketersediaan bagi tanaman sangat cepat sehingga frekuensi pemberiannya harus lebih sering. Amonium nitrat bersifat higroskopis sehingga tidak dapat disimpan terlalu lama.

b. Amonium Sulfat (NH4)2 SO4
Pupuk ini dikenal dengan nama pupuk ZA. Mengandung 21% nitrogen (N) dan 26% sulfur (S), berbentuk kristal dan kurang higroskopis. Reaksi kerjanya agak lambat sehingga cocok untuk pupuk dasar. Sifat reksinya asam, sehingga tidak disarankan untuk tanah ber-pH rendah. Selain itu, pupuk ini sangat baik untuk sumber sulfur. Lebih disarankan dipakai didaerah panas.

c. Kalsium Nitrat
Pupuk ini berbentuk butiran, berwarna putih, sangat cepat larut didalam air, dan sebagai sumber kalsium yang sangat baik karena mengandung 19% kalsium Ca. sifat lainnya adalah bereaksi basa dan higroskopis.

d. Urea (CO(NH2)2)
Pupuk urea mengandung 46% nitrogen (N). Karena kandungan N yang tinggi menyebabkan pupuk ini sangat higroskopis. Urea sangat mudah larut dalam air dan bereaksi cepat, juga menguap dalam bentuk amonia.

2. Pupuk Sumber Fosfor

a. SP36
Mengandung 36% fosfor dalam bentuk P2O5.pupuk ini terbuat dari fosfat alam dan sulfat. Berbentuk butiran dan berwarna abu-abu. Sifatnya agak sulit larut dalam air dan bereaksi lambat sehingga selalu digunakan sebagai pupuk dasar. Reaksi kimianya tergolong netral, tidak higroskopis dan bersifat membakar.

b. Amonium Phospat
Monoamonium Phospat (MAP) memiliki analisis 11.52.0. Diamonium Phospat memiliki (DAP) analisis 16.48.0 atau 18.46.0. pupuk ini umumnya digunakan untuk merangsang pertumbuhan awal tanaman (styarter fertillizer). Bentuknya berupa butiran berwarna cokelat kekuningan. Reaksinya termasuk alkalis dan mudah larut di dalam air. Sifat lainnya adalah tidak higroskopis sehingga tahan disimpan lebih lama dan tidak bersifat membakar karena indeks garamnya rendah.

3. Pupuk Sumber Kalium

a. Kalium Chlorida (KCl)
Mengandung 45% K2O dan khlor, bereaksi agak asam, dan bersifat higroskopis. Khlor berpengaruh negatif terhadap tanaman yang membutuhkannya, misalnya kentang, wortel dan tembakau.

b. Kalium Sulfat (K2SO4)
Pupuk ini lebih dikenal dengan nama ZK. Kadar K2O-nya sekitar 48-52%. Bentuknya berupa tepung putih yang larut didalam air, sifatnya agak mengasamkan tanah. Dapat digunakan untuk pupuk dasar sesudah tanam. Tanaman yang peka terhadap keracunan unsur Cl, seperti tembakau disarankan untuk menggunakan pupuk ini.

c. Kalium Nitrat (KNO3
Mengandung 13% N dan 44% K2O. berbentuk butiran berwarna putih yang tidak bersifat higroskopis dengan reaksi yang netral.

4. Pupuk Sumber Unsur Hara Sekunder

a. Kapur Dolomit
Berbentuk bubuk berwarna putih kekuningan. Dikenal sebagai bahan untuk menaikkan pH tanah. Dolomit adalah sumber Ca (30%) dan Mg (19%) yang cukup baik. Kelarutannya agak rendah dan kualitasnya sangat ditentukan oleh ukuran butiran. Semakin halus butirannya akan semakin baik kualitasnya.

b. Kapur Kalsit
Berfungsi untuk meningkatkan pH tanah. Dikenal sebagai kapur pertanian yang berbentuk bubuk. Warnanya putih dan butirannya halus. Pupuk ini mengandung 90-99% Ca. Bersifat lebih cepat larut dalam air.

c. Paten Kali (Kalium Magnesium Sulfat)
Berbentuk butiran berwarna kuning. Mengandung 30% K2O, 12% S, dan 12% MgO. Sifatnya agak sukar larut dalam air. Selain untuk memperbaiki defisiensi Mg, pupuk ini juga bermanfaat untuk memperbaiki kejenuhan basa pada tanah asam.

d. Kapur Gypsum
Berbentuk bubuk dan berwarna putih. Mengandung 39% Ca, 53% S dan sedikit Mg. Ditebarkan dalam sekali aplikasi. Jika terkena air, gypsum yang ditebarkan akan menggumpal dan mengeras seperti tanah liat (cake). Gypsum digunakan untuk menetralisir tanah yang terganggu karena kadar garam yang tinggi, misalnya pada tanah di daerah pantai. Aplikasi gypsum tidak banyak berpengaruh pada perubahan pH tanah.

e. Bubuk Belerang (Elemental Sulfur)
Umumnya, sulfor disuplai dalam bentuk sulfat yang terdapat pada berbagai jenis pupuk. Kandungan sulfat tersebut tidak berpengaruh dalam penurunan pH tanah. Selain terdapat dalam berbagai jenis pupuk, bubuk belerang adalah sumber sulfur yang terbesar, kandungannya dapat mencapai 909%. Namun, bubuk ini tidak lazim digunakan untuk mengatasi masalah defisiensi sulfur, tetapi tidak lebih banyak digunakan untuk menurunkan pH tanah. Penggunaannya tidak boleh melebihi 25 gram/m2, karena bubuk sulfur dapat mengakibatkan gejala terbakarnya daun tanaman (burning effect).

5. Pupuk Sumber Unsur Hara Mikro
Saat ini kebutuhan pupuk mikro sudah mulai terasa di Indonesia. Beberapa hasil penelitian melaporkan bahwa tanaman padi sawah dan teh di beberapa daerah di Jawa sudah memulai membutuhkan tambahan Zn dari pupuk.

Pupuk sebagai unsur hara mikro tersedia dalam dua bentuk, yakni bentuk garam anorganik dan bentuk organik sintesis. Kedua bentuk ini mudah larut dalam air. Contoh pupuk mikro yang berbentuk garam organik adalah Cu, Fe, Zn dan Mn yang seluruhnya bergabung dengan sulfat. Sebagai sumber boron, umumnya digunakan sodium tetra borat yang banyak digunakan sebagai pupuk daun. Sumber Mo umumnya menggunakan sodium atau amonium molibdat.

Bentuk organik sintesis ditandai dengan adanya agen pengikat unsur logam yang disebut chelat. Chelat adalah bahan kimia organik yang dapat mengikat ion logam seperti yang dilakukan oleh koloid tanah. Unsur hara mikro yang tersedia dalam bentuk chelat adalah Fe, Mn, Cu, dan Zn.
Selain disediakan oleh kedua jenis pupuk diatas, unsur hara mikro juga disediakan oleh pupuk majemuk yang beredar di pasaran. Pupuk slow release dan pupuk daun biasanya dilengkapi dengan satu atau lebih unsur mikro.

a. Pupuk Majemuk
Pemakaian pupuk majemuk saat ini sudah sangat luas. Berbagai merk, kualitas dan analisis telah tersedia di pasaran.kendati harganya relatif lebih mahal, pupuk majemuk tetap dipilih karena kandungan haranya lebih lengkap. Pupuk majemuk berkualitas prima memiliki besaran butiran yang seragam dan tidak terlalu higroskopis, sehingga tahan disimpan dan tidak cepat menggumpal. Hampir semua pupuk majemuk bereaksi asam, kecuali yang telah mendapatkan perlakuan khusus, seperti penambahan Ca dan Mg.

Variasi analisis pupuk mejemuk sangat banyak. Meskipun demikian, perbedaan variasinya bisa jadi sangat kecil, misalnya antara NPK 15.15.15 dan NPK 16.16.16. Variasi analisis pupuk, seperti 15.15.15, 16.16.16, dan 20.20.20 menunjukkan ketersediaaan unsur hara yang seimbang. Fungsi pupuk majemuk dengan variasi analisis seperti ini antara lain untuk mempercepat perkembangan bibit; sebagai pupuk pada awal peneneman; dan sebagai puk susulan saat tanaman memasuki fase generatif, seperti saat mulai berbunga.

Dalam memilih pupuk majemuk perlu dipertimbangkan beberapa faktor, antara lain kandungan unsur hara yang tinggi, kandungan unsur hara mikro dan harga perkilogramnya.contoh cara mempertimbangkan pemilihan pupuk majemuk, variasi analisis pupuk NPK 20.20.20 memiliki kandungan hara yang lebih tinggi daripada NPK 15.15.15, tetapi sifatnya sangat higroskopis sehingga mudah sekali menggumpal. Karena itu, variasi analisis pupuk ini sebaiknya tidak dipilih karena bagian yang menggumpal tidak dapat digunakan.

b. Pupuk Daun
Daun memiliki mulut yang dukenal dengan nama stomata. Sebagian besar stomata terletak di bagian bawah daun. Mulut daun ini berfungsi untuk mengatur penguapan air dari tanaman sehingga air dari akar dapat sampai daun. Saat suhu udara terlalu panas, stomata akan menutup sehingga tanaman tidak akan mengalami kekeringan. Sebaliknya, jika udara tidak terlalu panas, stomata akan membuka sehingga air yang ada di permukaan daun dapat masuk dalam jaringan daun. Dengan sendirinya unsur hara yang disemprotkan ke permukaan daun juga masuk ke dalam jaringan daun.

Sebenarnya, kandungan unsur hara pada pupuk daun identik dengan kandungan unsur hara pada pupuk majemuk. Bahkan pupuk daun sering lebih lengkap karena ditambah oleh beberapa unsur mikro. Pemilihan analisis yang tepat pada pupuk daun perlu mempertimbangkan beberapa faktor yang sama dengan analisis pada pupuk majemuk. Hanya saja, faktor sifat fisik dan kimia tanah tidak dijadikan sebagai faktor utama. Sebagai faktor utamanya adalah manfaat tiap unsur hara yang dikandung oleh pupuk daun bagi perkembangan tanaman dan peningkatan hasil panen.

Pupuk daun berbentuk serbuk dan cair. Kualitasnya dianggap baik jika mudah larut di dalam air tanpa menyisakan endapan. Karena mudah larut dalam air, sifat pupuk daun menjadi sangat higroskopis. Akibatnya tidak dapat disimpan terlalu lama jika kemasannya telah dibuka.

Kentungan menggunakan pupuk daun antara lain respon terhadap tanaman sangat cepat karena langsung dimanfaatkan oleh tanaman. Selain itu, tidak menimbulkan kerusakan sedikitpun pada tanaman, dengan catatan aplikasinya dilakukan secara benar. Dalam pemakaian pupuk daun dikenal istilah konsentrasi pupuk atau kepekatan larutan pupuk. Besarnya konsentrasi pupuk daun dinyatakan dalam bobot pupuk daun yang harus dilarutkan kedalam satuan volume air. Penentuan volume air dapat diketahui dengan membaca skala pada alat semprot. Angka konsentrasi ini sering dicantumkan p[ada kemasan pupuk. Jika konsentrasi pupuk yang digunakan melebihi konsentrasi yang disarankan, daun akan terbakar.

Penyemprotan pupuk daun idealnya dilakukan pada pagi atau pada sore hari karena bertepatan pada saat membukanya stomata. Prioritaskan penyemprotan pada bagian bawah daun karena paling banyak terdapat stomata. Faktor cuaca termasuk kunci sukses dalam penyemprotan pupuk daun. Dua jam setelah penyemprotan jangan sampai terkena hujan karena akan mengurangi efektifitas penyerapan pupuk. Tidak disarankan menyemprotkan pupuk daun pada saat suhu udara sedang panas karena konsentrasi larutan pupuk yang sampai ke daun cepat meningkat sehingga daun dapat terbakar. Contoh pupuk daun yang beredar di pasaran yaitu Gandasil Daun 14.12.14 dilengkapi dengan Mn, Mg, B, Cu dan Zn.

c. Pupuk Organik
Kandungan unsur hara yang terdapat di dalam pupuk organik jauh lebih kecil daripada yang sempat di dalam pupuk buatan. Cara aplikasinya juga lebih sulit karena pupuk organik dibutuhkan dalam jumlah yang lebih besar daripada pupuk kimia dan tenaga kerja yang diperlukan juga lebih banyak. Namun, hingga sekarang pupuk organik tetap digunakan karena fungsinya belum tergantikan oleh pupuk buatan. Berikut ini beberapa manfaat dari pupuk organik.

Mampu menyediakan unsur hara makro dan mikro meskipun dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Memperbaiki granulasi tanah berpasir dan tanah padat sehingga dapat meningkatkan kualitas aerasi, memperbaiki drainase tanah, dan meningkatkan kemampuan tanah dalam menyimpan air.
Mengandung asam humat (humus) yang mampu meningkatkan kapasitas tukar kation tanah.

Penambahan pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah.
Pada tanah asam, penambahan pupuk organik dapat membantu meningkatkan pH tanah.
Penggunaan pupuk organik tidak menyebabkan polusi tanah dan air.
Jenis pupuk organik yang banyak dikenal sebagai berikut:

- Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan cara penampungan pupuk kandang.
Pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki unsur hara yang lebih besar daripada jenis ternak lain. Penyebabnya adalah kotoran padat pada unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur hara pada urine selalu lebih tinggi daripada kotoran padat.seperti kompos, sebelum digunakan, pupuk kandang perlu mengalami proses penguraian. Dengan demikian kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N rasio.
Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguraiannya berlangsung cepat sehingga terbentuk panas. Pupuk dingin terjadi sebaliknya, C/N yang tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan tidak menimbulkan panas.
Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yaitu berwarna cokelat kehitaman, cukup kering, tidak menggumpal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relatif stabil.

- Kompos
Kompos adalah kasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio).
Jika C/N rasio tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama dibanding dengan C/N rasio rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki C/N rasio antara 12-15.
Bahan kompos seperti sekam, jerami padi, batang jagung dan serbuk gergaji memiliki C/N rasio antara 50-100. daun segar memiliki C/N rasio sekitar 10-20. Proses pembuatan kompos akan menurunkan C/N rasio hingga 12-15. sampai dengan proses penguraian sempurna, tanaman akan bersaing dengan mikroorganisme tanah untuk memperebutkan unsur hara. Karena itu disarankan untuk menambah pupuk buatan apabila bahan kompos yang belum terurai sempurna terpaksa digunakan.
Kandungan unsur hara dalam kompos sangat bervariasi. Tergantung dari jenis bahan asal yang digunakan dan cara pembuatan kompos. Kandungan unsur hara kompos sebagai berikut.
- Nitrogen 0,1 – 0,6%
- Fosfor 0,1 – 0,4%
- Kalium 0,8 – 1,5%
- Kalsium 0,8 – 1,5%
Ciri fisik kompos yang baik adalah berwarna cokelat kehitaman, agak lembab, gembur dan bahan pembentuknya sudah tidak tampak lagi. Penggunaan dosis tertentu pada pupuk kompos lebih berorientasi untuk memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah daripada untuk menyediakan unsur hara.

- Mikroba Penyubur Tanah
Kemajuan ilmu mikrobiologi tanah berhasil memperbanyak mikroba tanah yang bermanfaat dan mengemasnya sebagai pupuk cair. Mikroba yang telah dikemas ini kemudian disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak dan memberi dampak positif bagi kesuburan tanah.
Jenis bakteri dan jamur yang biasa digunakan diantaranya Rhizobium, Lactobacillus, Streptomyces, Micoriza, dan Aspergillus. Jenis dan fungsi mikroba sangat beragam, cara penggunaanpun berbeda-beda. Karena itu sebaiknya baca petunjuk pada label atau brosur dengan seksamasebelum menggunakannya.

Mikroba juga membutuhkan waktu untuk berkembang biak sehingga hasil aplikasi mikroba penyubur tanah tidak langsung terlihat pada tanaman. Jumlah mikroba yang telah disemprotkan pun sangat mungkin akan berkurang karena faktor cuaca. Aplikasi mikroba sebaiknya dilaksanakan secara rutin setiap dua minggu sekali. Alat semprot yang digunakan sebaiknya bukan yang biasa dipakai untuk menyemprot pestisida, karena pestisida akan mematikan mikroba. Selain itu, tidak disarankan menyemprotkan pestisida terutama fungisida pada tanah yang telah diaplikasi mikroba.

C. Cara Aplikasi
1. Cara Aplikasi Pupuk Kimia

a. Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.
Setelah itu, larikan tidak perlu ditutup kembali dengan tanah. Hindari membuat larikan hanya pada salah satu sisi baris tanam karena menyebabkan perkembangan akar tidak seimbang. Karena itu, aplikasi pupuk kedua harus ditempatkan pada sisi yang belum mendapatkan pupuk (bergantian). Biasanya cara ini dilakukan untuk memberikan pupuk susulan. Tanaman dengan pertumbuhan cepat dan perakaran yang terbatas disarankan untuk menggunakan cara larikan.

b. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah menguap.

c. Pop Up
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit. Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau pupuk slow release.

d. Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm. Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan, tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon. Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan pupuk tablet.

e. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi. Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan sistem sprinkle. Cara ini telah banyak diterapkan pada pembibitan tanaman Hutan Tanaman Industri (HTI), lapangan golf, atau nursery tanaman yang bernilai ekonomi tinggi. Lewat cara ini, akurasi dan penyerapan pupuk oleh akar dapat lebih tinggi.
Pada pertanian intensif pemupukan sering dilakukan berkali-kali sehingga beberapa cara diatas dapat dilakukan bersama-sama dalam satu musim tanam.

2. Cara Aplikasi Pupuk Organik
Tanah berpasir, bekas pertambangan, tanah tererosi, atau tanah sangat padat yang mudah retak pada musim kemarau, sebaiknya diberi pupuk organik dalam jumlah besar sebelum digunakan untuk bercocok tanam. Setelah diberi pupuk organik, dilanjutkan dengan pengolahan tanah. Kedua perlakuan tersebut dilakukan supaya sifat fisik tanah membaik dan pemakaian pupuk kimia menjadi lebih efisien.
Kebutuhan dosis pupuk organik yang sangat besar seringkali menyulitkan proses penebarannya. Namun, sekarang telah dipasarkan pupuk organik yang dipadatkan dalam bentuk pelet atau konsentrat. Pupuk organik dalam bentuk tersebut lebih mudah diaplikasikan dan dosis yang diperlukan menjadi lebih kecil. Pupuk organik seperti ini diantaranya dipasarkan dengan merk dagang Ostindo, OCF, dan Green Pride.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi pupuk organik adalah sebagai berikut.
- penebaran pupuk organik sebaiknya diikuti dengan pengolahan tanah seperti pembajakan atau penggemburan tanah agar pupuk organik dapat mencapai lapisan tanah yang lebih dalam.
- Pemberian pupuk organik dengan dosis kecil tetapi sering lebih baik dari pada dosis banyak yang diberikan sekaligus.
- Pada jagung, cabai, tomat, dan beberapa jenis sayuran, pupuk organik sebaiknya ditempatkan pada lubang tanam satu minggu sebelum bibit ditanam.
- Pada media tanam dalam pot, perbandingan antara kompos dan tanah yang ideal adalah 1:1. sementara itu, perbandingan pupuk kandang dan tanah yang ideal adalah 1:3.
- Jika harus menggunakan pupuk organik yang belum terurai sempurna (rasio C/N masih tinggi) harus diberi jeda waktu antara pemberian pupuk organik dan penanaman bibit yakni minimal satu minggu. Hal itu dilakukan untuk menghindari dampak buruk yang mungkin terjadi pada tanaman ketika proses penguraian pupuk organik berlangsung.

http://npkgresik.blogspot.com/2014/05/daftar-harga-pupuk-non-subsidi-produksi.html

Selasa, 27 Mei 2014

Daftar Harga Pupuk Non Subsidi Produksi Gresik Indonesia

Jual Pupuk Non Subsidi NPK UREA ZA Dolomite Kaptan Di Balikpapan hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6 GRATIS SAMPLE.


berikut adalah daftar harga pupuk non subsidi lokasi gudang gresik indonesia :

  • Pupuk Urea non subsidi Rp.4900/kg ex petro gresik
  • Pupuk urea non subsidi white/prill Rp.4.750/kg ex.PKT bontang
  • Pupuk ZA non subsidi Rp.2900/kg 
  • Pupuk SP36 Non Subsidi Rp.4600/kg
  • Pupuk NPK 151515 Rp.4900/kg
  • Pupuk Kcl Rp.4900/kg
  • Pupuk ZK Rp.7800/kg
  • Pupuk Kaptan(kapur pertanian) Rp.150/kg
  • Pupuk NPK kebomas 151515 kemasan 50kg,Rp.6450/kg
  • pupuk 121217.2 kebomas kemasan 50 kg , Rp.6400/kg
  • pupuk 15156.4 kebomas kemasan 50kg, Rp.6350/kg
  • pupuk sp36 kemasan 50kg, Rp.5850/kg
  • kapur pertanian kemasan 50 kg Rp.1650/kg
  • pupuk ZA non subsidi Rp.4450/kg
  • pupuk KCL /MOP rusia Rp.6500/kg
  • pupuk Rock Phospate mesir Rp.1650/kg
  • dolomite mesh 80-100 Rp.650/kg
  • kiserite ex china Rp.1800/kg
  • borate B205 48% min harga Rp.12.400/kg
  • TSP ex china P205 46% Harga Rp.4650/kg 

 catatan:

  1. Ready stok
  2. harga include PPN
  3. franco gudang gresik
  4. pembayaran tunai
  5. validitas harga MEI 2014 
  6. harga dapat berubah sewaktu waktu 
  7. melayani pengiriman seluruh indonesia
  8. hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6
  9. minimal order 20 Ton

Senin, 26 Mei 2014

Lampiran Bukti Legitimasi Formal Teknologi Mikroba Google Bio P2000Z

Ready Pupuk Organik Mikroba Google Bio p2000Z Murah di Jakarta Pusat hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6 GRATIS KONSUTASI.




LAMPIRAN  BUKTI  LEGITIMASI  FORMAL  TEKNOLOGI  MIKROBA GOOGLE  
(BIOPERFORASI)
  
Pengujian pada skala ekonomi yang layak di areal pengembangan sebagai legitimasi keterujian hasil produktivitas tanaman pangan yang diperlakukan dengan penerapan teknologi Bio P 2000 Z di beberapa daerah pengembangan pangan potensial dan bertipe lahan  marginal di Indonesia:

a. Tulang Bawang Lampung  tanggal 31 - 08 - 00 kerjasama  dengan Depnaker & Transmigrasi diPanen oleh MENAKERTRANS    Bp.Alhilal Hamdi & Gubernur   Lampung Bp. Oemarsono pada Kedelai dengan hasil produksi 2,5 – 5,2 t/ha.
b. Kalimantan Tengah tanggal 16 - 09 - 00 kerjasama dengan Departemen Tranmigrasi. pada Kedelai  hasil 2,1 – 3,92 t/h.
c. Sumatera Utara tangal 21- 06 - 01 oleh PT. Pembangunan Graha Lestari, diPanen oleh Wakil Gubernur Sumatera Utara dan Kepala Dinas Tingkat I  Sumut pada Kedelai, hasil 4,16 t/h
d. Kec. Kali Jati Subang tanggal 03 - 02 Kerjasama dengan Bp. Supriadi ( TNI AU ) pada Jagung  8,4 – 12 t/ha dan Padi dengan hasil 8 - 12 t/ha.
e. Kab. Tanjung Jabung Timur, tanggal 22 - 08 - 02 oleh Pemerintah Daerah Propinsi Jambi diPanen oleh Gubernur Jambi Bp.Zulkifli  Nurdin, Ketua BAPPEDA dan Kepala Dinas Pertanian Tk. I Prop. Jambi pada Kedelai  dengan hasil 2,6 – 4,6 t/h.
f. Kec. Klari, Karawang tanggal 13 - 10 - 03 Program Kemitraan Petani & Swasta didukung oleh Deperindag diPanen oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan Ibu Rini Suwandi pada Kedelai dengan hasil 3,6 t/h. 
g. Kab. Banyuwangi tanggal 14 - 01- 02, Program Kemitraan LPM Unv.Jember, PT. ASI dan PT. Alami diPanen oleh Dirjen Tanaman Pangan, Direktur Kabi,Direktur Perbenihan, Dir.Perluasan Areal,  KaDistan Jatim, Kedelai dengan hasil 3,2 – 4,0 t/ha.
h. BBI Bedali Lawang, Malang tanggal 24 - 02 - 04 Deptan. Prop. Jawa Timur dipanen oleh Direktur Kabi Bp.  Manurung & Kepala Dinas Tk I Jatim. Kedelai dengan hasil 2,5 – 2,8 t/ha
i. Sukamandi  Kab. Subang tanggal 06 - 09 - 04 Kerjasama dgn Petani SHS, Padi dengan hasil 5,6 – 8 1 t/ha
j. Kec. Weru Kab. Sukoharjo tanggal 26 - 01- 05 oleh Deptan. Sukoharjo dipanen oleh Dirjen Tanaman Pangan   Bp.Jafar Hafsah & WaBup Sukoharjo pada Kedelai  dengan hasil 2,45 – 3,82 t/ha.
k. Cileungsi  Kab. Bogor tanggal02 - 05 Demplot Kebun Jagung dengan hasil 9,5 – 12  t/ha.
l. Sadatani Serang Banten tanggal 27 – 07 - 06 Kemitraan dan Percontohan 60 Ha Padi Hibrida dengan hasil 7 – 10,5 t/ha.
m. Ogan Ilir, Sumsel tanggal 06 – 11 - 06 oleh Depnakertrans perdana kedelai dan Padi di KTM Trans di UPT Parit  dipanen oleh Menakertrans, Gub. Sumsel, Bupati OI dan Para Dirjen Trans. dalam pencanangan KTM Trans Kedelai dengan hasil  3,2 t/ha dan padi dengan hasil 7,9 t/ha.
n. Sipahutar Taput, tanggal  10 – 11 - 06 Percontohan Coorporate Farm Estate di GH Simarhompa, Sipahutar Jagung dengan hasil 8 - 11 t/ha, Nanas dengan hasil 50 - 75 t/ha.
o. Toba Samosir Sumatera Utara tanggal 3 – 03 - 2008 Kemiteraan Bioteknologi DEL Petani dan Pemda  Tobasa Jagung (37 ha) Padi hibrida, dengan hasil 10 -12,4 t/ha.
p. Morowali Sulawesi Tengah tanggal 27 – 04 - 2008 Kemiteraan CSR PT. Bintangdelapan Mineral dengan Petani pada Kedelai dengan hasil 2,7 – 3,4 t/ha.
1. Dharmasraya Sumatera Barat, tanggal 9 – 12 - 2008 Kemiteraan CSR PT Semen Padang dengan Pemkab dan Petani Bukit Mindawa dipanen: oleh Presiden RI. Susilo Bambang Yudoyono (SBY)  pada Padi  dengan hasil 7 - 9  t/ha.
q. Serang banten tanggal 3 Maret 2009.  Kemitraan Produksi perbenihan dengan BPSB Serang banten dipanen oleh Kadistan Provinsi banten dan Ka.BPSB pada padi unggul Nasional (IR64, Ciherang) dengan hasil  8 - 16 ton/ha.
r. Green House P4B Cianjur 20 ha hortikultura, tanggal  9 Januari 2009.  Edamame dan Industri Sayur Segar  hidroponik, aeroponik dan organic untuk ekspor dan supermarket di Jakarta, launching kemitraan pemberdayaan UKMK,  dipanen dan dikunjungi  oleh Menegkop dan UKM .

Cara Pembuatan Pupuk KCL dan Pupuk Organik Alami

Jual Pupuk Hayati mikroba google bio p2000z di Tual Maluku Hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2b8B52E6 GRATIS ONGKIR.


Cara pembuatan Pupuk Organik Alami :

Pupuk KCL Cair Bahan:
1. Air
2. Sabut kelapa secukupnya
3. Drum (diperlukan untuk merendam bahan)

Cara pembuatan:
Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa
berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2
minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan
kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis
dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih.

Cara penggunaan: Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.
Fungsi:
Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk
buah akan berwarna harum dan rasanya manis.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati

Bahan:
1. Sari buah yang terbuat dari buah apa saja yang sudah tua atau masak (nanas atau jeruk atau
mangga)
2. Tetes / legen / nira kelapa / gula pasir yang diencerkan seperti tetes

Cara Pembuatan:
Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, kemudian diambil
air buahnya dengan cara disaring, lalu air sari buah ini dicampur dengan tetes.
Perbandingannya adalah 1:1 (1 liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes).

Cara penggunaannya:
1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan
pada:
- Pembuatan Kompos / Bokashi
- Tanaman padi, palawija ataupun sayuran

Fungsi:
Cairan mikroorganisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada di
dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur.

Perangsang Buah I
Bahan:
1. EM 4 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam. Aturan
penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.

Perangsang Buah II
Bahan:
1. Susu segar mentah 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir

Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.
Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.

Fungsi:
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya.
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.

Pupuk Dari Bahan Daun / Buah
Bahan:
1. Kuning telur ayam kampung 3 butir
2. Gula jawa ¼ kg
3. Susu murni segar ½ gelas

Cara Pembuatan:
Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.
Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati (dari batang pisang) Bahan:
1. Batang / pelepah pisang 1 kg
2. Tetes tebu / legen 1 kg
3. Tempayan keramik

Cara Pembuatan:
Batang / pelepah pisang diparut atau dipotong-potong lembut (jangan dicincang). Lalu dicampur
dengan ¾ tetes tebu atau legen. Masukkan ke dalam tempayan sampai padat, kemudian
tambahkan sisa tetes / legen ke tempayan hingga merata. Tutup rapat dan simpan di tempat
yang sejuk dan jauh dari sinar matahari selama 2 minggu.
Penggunaan: Sebagai pupuk daun dengan perbandingan 1 cc EM 4 : 1000 cc air dengan cara
disemprotkan.

PUPUK Organik :
Nitrogen Sumber:
• Azzola
• Tumbuhan kacang-kacangan
• Jerami (daun hijau)
• Kotoran hewan / manusia

Fungsi:
• Menghijaukan daun
• Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda
Phospat Sumber:
• Ampas tebu
• Kotoran hewan / manusia
• Sampah organik
• Kompos
• Azzola
• Abu dapur

Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah
• Menjadikan rasa buah lebih manis

Kalium Sumber:
• Pelepah / batang pisang
• Kotoran ayam
• Urine kambing, kelinci, dan manusia
• Abu kayu
• Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain

Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji
• Membuat biji / bulir menjadi bernas
• Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis
Urine (Pupuk Cair) Bahan:
• 100 liter urine
• 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir
• 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak

Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari
Kegunaan:
5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar
dengan cara disiramkan / dikocor.

Urine Kelinci:
Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman.
Bokashi Bahan:
1. Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg
2. Sekam padi / gergajian kayu 500 kg
3. Bekatul 20 kg
4. Abu dapur / abu sekam padi 30 kg
5. Gula pasir 15 ons
6. EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya
7. Air secukupnya

Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang
dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup
dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu
selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya).

Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup
kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya.

Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan
mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan
kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.

Cara penggunaan:
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5
ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.
Pupuk Daun Bahan:
• Urine kelinci 5 liter
• Terasi 10 gram
• Jahe 1 ons
• Kunyit 1 kg
• Susu 1 liter
• Gula jawa 1 kg

Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Setelah itu
selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya
2 jam dibuka.

Pupuk Bunga Bahan:
• Nanas 2 buah
• Gula jawa 1 kg
• Air 5 liter

Cara pembuatan:
Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan hingga dingin. Lalu
masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.

artikel terkait :
manfaat pestisida alami mikroba google bio p2000z
pengendalian hama secara alami
manfaat teh kompos untuk pupuk organik

Cara Pengendalian Hama Dari Bahan Alami

Jual Pupuk Organik Mikroba Google Bio p2000z di Ambon Maluku Hubungi edy 0812.3154.4955 pin:2B8B52E6 GRATIS ONGKIR.


Pengendalian Hama Alami / Obat Hayati Bahan:

1. Daun Sengon Jowo
2. Daun Suren
3. Daun Ketepeng Kebo / Maloka
4. Daun Ligundi
5. Daun Pucung
6. Daun Batang Umbi Kecubung
7. Buah / Umbi Gading
8. Akar Jenu
Cara Pembuatan:
Semua bahan ditumbuk halus lalu direndam air atau difermentasi selama 2 hari, setelah 2 hari
bahan dapat dipakai.
Penggunaan:
30 kg daun-daunan + 8 buah kecubung + 5 kg umbi gadung + 1 kg akar jenu + air secukupnya.
Tempatnya yaitu dengan menggunakan drum aspal.

Fungisida dari Alam / Fungisida Nabati Bahan:
1. Lengkuas 1 kg
2. Kunyit 1 kg
3. Jahe 1 kg
4. Alkohol 100 cc
Cara Pembuatan:
Semua bahan diparut /dihaluskan lalu diperas diambil airnya dan disaring. Kemudian masukkan
ke dalam jerigen dan ditambahkan alkohol. Setelah itu lalu difermentasi selama 12 jam.
Kegunaan:
Untuk pengendalian jamur pada tanaman, buah-buahan dengan aturan pemakaian 2 sendok
makan ditambah 14 liter air (1 tangki), dengan pemakaian seminggu 2 kali.
Daun-daun Mujarab
Bahan:
1. Kumis Kucing
2. Mangkokan
3. Sirsat
4. Ginseng
5. Biji Bunga Matahari
6. Ketepeng Kebo
7. Sampang
8. Buah Pace
9. Johar
10. Awar-awar
11. Jenu / Tuba
12. Lerak (buahnya)
13. Mindi
14. Senggugu
15. Brotowali
16. Mahoni
17. Umbo
18. Umbi Gadung
19. Pepaya
20. Kapur / Gamping 10 kg
21. Garam 1 kg
22. Pupuk Kandang 1 zak
23. Kunyit / Kunir 1 kg
24. Belerang secukupnya
Cara pembuatan:
1. Semua bahan direndam + 25 liter air di drum + garam, pupuk kandang, dan kapur. Kemudian
ditutup rapat selama 1 minggu.
2. Kunyit diparut, kemudian diperas dalam ember ditambah air secukupnya.
3. Campurkan cara 1 dan 2 dengan perbandingan 2:1
Cara penggunaan:
1 + 5 liter air disemprotkan pada tanaman padi yang sedang berbunga untuk mengusir walang
sangit.
Fungsi:
1. Untuk menghalau hama tikus, wereng, walang sangit, budag kacanag, dna ulat.
2. Untuk mengendalikan hama ulat bisa ditambahkan belerang dicampur gamping direbus
dengan air 1 liter dampai larut.
3. Mencegah penyalit busuk pisang dengan cara merendam dalam larutan pisang selama 1
malam.
4. Bahan sisa atau ampasnya bisa digunakan sebagai pupuk organik.
5. untuk mengusir hama walang sangit, penyemprotan dilakukan pada saat tanaman padi
sedang berbunga dan diulang beberapa kali jika diperlukan.

Rodentisida / Umpan Tikus Bahan:
1. Katul / Dedak 10 kg
2. Ikan asin / remukannya 0, 5 kg
3. Kemiri 1 ons
4. Ubi Gadung 2 kg
5. Kulit Batang Semboja 1 kg
6. Air secukupnya
Pembuatan:
Semua bahan dihaluskan, dijadikan satu diaduk-aduk (diuleni) dengan ditambah air sedikit demi
sedikit, kemudian dibuat kelereng. Setelah itu dijemur hingga kering. Bila tidak digunakan bahan
disimpan dengan ditutup rapat agar tidak menguap.
Kegunaan:
Sebagai umpan tikus yang akan menyebabkan tikus mati atau menjadi mandul. Rodentisida ini
aman bagi lingkungan.

Pestisida dari Kulit kemboja Bahan:
1. Kulit batang kemboja 1 kg
2. Air 3 liter
3. Drum (tempat untuk merendam)
Cara Pembuatan:
Kulit batang semboja dihaluskan dengan cara ditumbuk lalu direndam dengan air dalam drum
selama 24 jam (lebih lama lebih baik). Setelah itu disaring, air saringan ini merupakan pestisida
alami. Kegunaan:
Air rendaman sebanyak 1 gelas ditambah dengan 10 liter air semprotkan pada tanaman.
Daun-daun Mujarab Bahan:
1. Kleresede
2. Ketepeng Kebo
3. Koro pahit
4. Johar
5. Kenikir Londo
6. Mahoni
7. Brotowali
8. Belerang ¼ kg
9. Gamping ½ kg
Cara Pembuatan:
Semua bahan daun-daunan dicampur dengan gamping dan belerang kemudian direndam di
dalam drum yang ditutup rapat selama 7 hari. Setelah diaduk secukupnya kemudian disaring
hingga diperoleh cairan yang dapat disemprotkan. Penggunaan ramuan obat 1 bagian dicampur
dengan air 1 bagian.
Fungsi:
1. Untuk mengendalikan hama walang sangit
2. Untuk mengendalikan hama-hama pada tanaman.

Ulat Brayak
Cara pembasmian:
1. Daun sengon disebarkan secara merata di sawah
2. Abu kayu ditaburkan di sekeliling parit
3. 100 gram biji mahoni + 500 lembar daun jarak direbus dengan air 1 liter hingga mendidih.
Setelah itu ditambahkan 50 gram tembakau, aduk rata hingga dingin. Cara penggunaannya
yaitu 2 cc + 1 liter air disemprotkan
4. 100 gram bawang putih + 0, 5 liter air + 2 sendok makan minyak mineral dihaluskan dan
direndam selama 24 jam. Kemudian disaring dan dicampur dengan larutan sabun 0, 5 liter.

Berbagai Serangga
Cara pembasmian:
1. Bawang-bawangan, yaitu dari tanaman bawang dibuat bubur dan dicampur dengan air
kemudian difermentasi.
2. Daun kenikir 2 genggam + 3 bawang putih + 2 cabe rawit + 2-3 bawang bombay direbus,
kemudian didinginkan. Tambahkan 4-5 bagian air, aduk, kemudian saring.
3. Tembelekan, yaitu dari daun dan cabangnya dikeringkan kemudian dibakar dan ditambah air.
Setelah itu disaring dan disemprotkan.
4. Bawang putih dan bawang bombay dihaluskan dan ditambah air kemudian didiamkan selama
1 jam. Tambahkan 1 sendok makan deterjen lalu simpan di tempat yang dingin selama 1
minggu.
5. Haluskan 1 kg daun, bunga, dan biji kecubung. Kemudian rendam air 10 liter + 2 sendok
makan minyak tanah + 50 gram sabun selama 3 jam. Setelah itu kemudian disaring dan
disemprotkan.
6. Daun pepaya segar 1 kg dihancurkan. Setelah itu direndam air 10 liter + 2 sendok makan
minyak tanah + sabun selama 2 jam, baru kemudian disaring.
7. Bubur hama, yaitu dari berbagai jenis serangga hama sebanyak 1 ons diblender dan
ditambah air, kemudian disaring. Perbandingannya yaitu 5 cc : 10 liter air disemprotkan.
8. Daun kemangi direbus lalu disaring
9. Akar dringo ditambah air dan tepung
10. Cabe merah dikeringkan dan digiling, ditambah tepung dan air, kemudian disaring.

Walang Sangit Cara pembasmian:
1. Damen / sekam dibakar dan ditambah belerang.
2. Daun pucung / kluwek, daun dan kulitnya ditumbuk dan direndam selama 24 jam. Setelah itu
disaring lalu disemprotkan.
3. Daun sirih + daun jarak + puntung rokok dengan perbandingan 1:1:1 dihaluskan kemudian
ditambah air dan disaring. Cara penggunaannya yaitu 3 cc + 1 liter air kemudian disemprotkan.
4. 100 daun sirsat + 15 daun dringo + belerang dihaluskan dan ditambah 1 liter air. Setelah itu
diperas dan disaring, baru kemudian disemprotkan.
5. Bunga kenanga 1 genggam + ¼ kg gadung parut + 2 ibu jari belerang + 1 liter air dihaluskan
kemudian disaring dan disemprotkan.
6. Minyak wangi + deterjen + air dicampur kemudian disemprotkan.
7. Batang laus dibalik, ditaruh di pinggir petak dengan jarak 5 meter.

Yuyu Kangkang Cara pembasmian:
• Burus dikupas hatinya dan ditumbuk halus dengan ditambahkan air, kemudian dimasukkan ke
lubang yuyu.
• Sente dicacah ke sawah yang terserang yuyu.
• Pepaya tua keras dipotong kecil-kecil kemudian ditabur pada lubang yuyu.

Tungro Bahan:
• Garam dapur 1 kg
• Abu 15 kg
Cara penggunaan:
Ditaburkan ke sawah dalam keadaan macak-macak dan pematang. Jangan sampai bocor.

Tikus
Cara pembasmian:
1. Daging biji karet direbus ½ matang, kemudian setelah kering dijadikan umpan.
2. Nasi aking direndam dan ditambah tepung gadung selama 1 malam, kemudian ditambah lagi
dengan ikan asin.
3. Gadung diiris dan dijemur, kemudian ditambahkan tepung dan ikan asin.
4. 1 semen + 2 bekatul + 2 beras + 1 ikan asin dicampur di dalam bumbung.
5. Jengkol diiris kemudian disebar di lahan dalam keadaan kerig jengkolnya.
6. Kopra diiris kecil-kecil kemudian disebar di pematang sawah.
7. 2 kg gadung parut + 20 daging karet ditumbuk kasar + ikan asin.

Nematoda Sista Kuning (NSK) Bahan:
• Ekstrak daun Mindi
• Kirinyuh
Cara pembuatan: Semua bahan digerus @ 100 gram + 2, 5 kg tanah, kemudian disebarka di
lahan. Fungsi: Untuk mematikan larva instar
Karat Daun Kopi
Bahan: Ekstrak biji mahoni dengan konsentrasi 0, 1 – 0, 2%
Fungsi: Mengatasi cendawan (hemeleia vasttatrix)